"Petsin nya satu ya bu,,,"
Kata seorang wanita. Siang itu kebetulan aku lagi ke warung buat beli something,,,gila! padahal mahasiswa lho itu,,apa gak tahu ya bahayanya pakai MSG??? hiiiiiiiiiiii.........
APA ITU MSG?
MSG (Monosodium Glutamat) atau lebih dikenal vetsin, adalah salah satu bahan tambahan makanan yang digunakan untuk menghasilkan flafour atau cita rasa yang lebih enak dan lebih nyaman ke dalam masakan, banyak menimbulkan kontroversi baik bagi para produsen maupun konsumen pangan karena beberapa bagian masyarakat percaya bahwa bila mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG, mereka sering menunjukkan gejala-gejala alergi. Di Cina gejala alergi ini dikenal dengan nama Chinese Restaurant Syndrome (CRS).
Beberapa laporan menyatakan bahwa orang-orang yang makan di restoran Cina, setelah pulang timbul gejala-gejala alergi sebagai berikut: mula-mula terasa kesemutan pada punggung dan leher, bagian rahang bawah, lengan serta punggung lengan menjadi panas, juga gejala-gejala lain seperti wajah berkeringat, sesak dada dan pusing kepala akibat mengkonsumsi MSG berlebihan. Gejala-gejala ini mula-mula ditemukan oleh seorang dokter Cina yang bernama Ho Man Kwok pada tahun 1968 yaitu timbulnya gejala-gejala tertentu setelah kira-kira 20 sampai 30 menit konsumen menyantap makanan di restoran China.
Komisi penasehat FDA (FDA”s Advisory Committee) bidang Hypersensitivity to Food Constituents dari hasil penelitiannya melaporkan 2 hal mengenai gejala CRS tersebut yaitu: MSG dicurigai sebagai penyebab CRS dan pada saat itu ditemukan bahwa ternyata hidangan sup itulah yang dianggap sebagai penyebab utama timbulnya gejala CRS tersebut.
Kesimpulan Komisi Penasihat FDA terhadap penelitian tersebut yaitu MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan masyarakat umum tetapi reaksi hipersensitif atau alergi akibat mengkonsumsi MSG memang dapat terjadi pada sebagian kecil masyarakat. Ambang batas MSG untuk manusia adalah 2 sampai 3 g, dan dengan dosis lebih dari 5 g maka gejala alergi (CRS) akan muncul dengan kemungkinan 30 persen.
Penggunan vetsin (MSG) dalam beberapa jenis makanan bayi yang dipasarkan dalam bentuk bubur halus, yang dikenal sebagai baby Foods sesungguhnya dilakukan hanya untuk memikat konsumen (ibu-ibu) oleh rasa lezat. Sedangkan pengaruhnya terhadap makanan, vetsin tidak akan menambah gizi maupun selera makan bagi bayi karena bayi tidak begitu peduli oleh rasa.
Dari hasil penelitian Dr. John Alney dari fakultas Kedokteran Universitas Washington, St. Louis pada tahun 1969 menunjukkan bahwa penggunaan vetsin dalam dosis yang tinggi (0,5 mg/kg berat badan setiap hari atau lebih) diberikan sebagai makanan kepada bayi-bayi tikus putih menimbulkan kerusakan beberapa sel syaraf di dalam bagian otak yang disebut Hypothalamus. Bagian otak inilah yang bertanggung jawab menjadi pusat pengendalian selera makan, suhu dan fungsi lainnya yang penting.
Bagi ibu-ibu yang sedang mengandung dan mengkonsumsi MSG dalam jumlah besar, di dalam plasentanya ternyata ditemukan MSG dua kali lebih banyak dibanding dalam serum darah ibunya. Hal ini berarti jabang bayi mendapat masukan MSG dua kali lebih besar.
Percobaan terhadap vetsin dari segi gizi dan rasa bagi bayi tidak ada gunanya, maka penghindaran pemakaian dan konsumsi MSG bagi bayi dan ibu mengandung perlu diperhatikan, dikurangi atau bila perlu dicegah.
Mengapa Tidak Baik Mengkonsumsi MSG Berlebihan?
Sejak ditemukannya asam glutamat atau yang sering disebut dengan MSG (Monosodium Glutamat) pada tahun 1940, asam glutamat telah digunakan di berbagai macam jenis produk makanan di berbagai negara, khususnya dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Asam glutamat merupakan salah satu dari 20 asam amino yang ditemukan pada protein dan MSG merupakan monomer dari asam glutamat. MSG memberikan rasa gurih dan nikmat pada berbagai macam masakan, walaupun masakan itu sebenarnya tidak memberikan rasa gurih yang berarti. Penambahan MSG ini membuat masakan seperti daging, sayur, sup berasa lebih nikmat dan gurih. MSG dijual dalam berbagai bentuk produk dan kemasan, produk penyedap rasa seperti Ajinomoto atau Royco mengandung MSG sebagai salah satu bahan penyedap rasa. Produk makanan siap saji, makanan beku maupun makanan kaleng juga mengandung MSG dalam jumlah yang cukup besar. Selain lada dan garam, botol berlabel penyedap rasa yang mengandung MSG juga dapat dengan mudah ditemukan di rak bumbu dapur maupun di atas meja restoran. Umumnya, Restoran Cina banyak menggunakan MSG untuk menyedapkan masakan-masakannya.
Walaupun sebagian besar orang dapat mengkonsumsi MSG tanpa masalah, beberapa orang memiliki alergi bila mengkonsumsi berlebihan yaitu gejala seperti pening, mati rasa yang menjalar dari rahang sampai belakang leher, sesak nafas dan keringat dingin. Secara umum, gejala-gejala ini dikenal dengan nama sindrom restoran cina.
Di dalam otak, enzim mengkatalis dekarbosilasi asam glutamat menjadi gamma-asam aminobutrat :
Asam glutamat dan gamma-asam aminobutrat mempengaruhi transmisi signal didalam otak. Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak, sementara gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya, mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak. Oleh karena itu, pada akhir tahun 1970, perusahaan-perusahaan makanan bayi bersepakat untuk tidak memasukkan unsur MSG ke produk-produk makanan bayi.
Nah kalau diperhatikan, bahaya banget kan memakai atau mengkonsumsi MSG..??? nah,,,ada kok cara lain yang bisa di gunakan sebagai jurus ampuh pengganti MSG,,,mau tahu..?? coba aja bahan-bahan di bawah ini,,,
- Terasi : bisa terasi udang atau terasi ikan, sama saja. Yang penting takarannya harus pas. Cara peracikannya ada dua cara (menurut saya).
- Digoreng dulu : Jika digoreng dulu sebelum digunakan untuk membuat bumbu maka aromanya benar benar kerasa dan keluar. Sedangkan rasa masakannya juga akan jadi sedap
- Tanpa digoreng : Jika tidak digoreng aroma terasinya tidak banyak keluar atau kurang kuat jika dibandingkan dengan di goreng, Sedangkan rasanya lebih sedap daripada digoreng
- Gula Pasir: Udah banyak yang tahu, jika ditambahkan dalam jumlah sedikit (kayak yang di TV kalo hari sabtu gitudeh) akan memberi rasa gurih. Kalo kebanyakan nanti jadi kolak huahahaha…. *pentung*
- Merica : ini idola saya, terutama jika untuk membuat nasi goreng. Bisa digoreng dulu atau langsung dimasukkan ke bumbu. Kurang lebih mirip kayak terasi di atas.
- Santan Kelapa: Ini khusus kalo mau buat janganan, tumisan atau masakan berkuah lainnya. kandungan minyak dari santan akan memeri rasa gurih dan bau yang harum.
- Kaldu daging : Mantap djaya nih, cuman agak ribet buatnya, jadi di stock aja di kulkas ok, dan jangan lama-lama nyimpannya entar minyaknya mengeras dan jadi tengik
- Kluwek (aduh ini bahasa indonesianya apa ya?) : biasanya dipakai untuk janganan, tumisan atau kuah yang bersantan, pokoknya tipe makanan yang spicy. Kluwek ini bentuknya bulat lonjong, hitam dan kulitnya keras dan kasar.
- Daun Seledri : Untuk memberi bau sedap dan seger
- Daun Sirih : Memberi rasa harum dan sedap
- Daun bawang : Biasanya untuk tipe masakan tumisan
- Gula Merah : bisa untuk sambal dan masakan yang bersantan. Jika dipanaskan akan memberi bau dan rasa karamel
- Coklat : Kurang paham kalo yang ini, belum pernah nyoba dan merasakan masakan dengan bumbu pakai coklat sih
- Jeruk Nipis
- Kunyit
- jahe
- asem
- jeruk nipis
- kemiri
- lengkuas
- kunyit
- bawang goreng ,,,,nah,gimana??? masih tetap bertahan mau pakai MSG??
0 comments:
Post a Comment